Doa yang baik itu bukan "MINTA"
Dear Prenzz.. tadi malem tv memutar film The Book of Eli yg dibintangi oleh aktor watak & kharismatik, Denzel Washington.
Film itu berkisah tentang seorg “pendekar kelana” yg mengembara di dunia yg buas, dimana peradaban telah musnah akibat perang dunia.
Seperti film Mad Max jaman dulu, tapi lebih mirip film2 pendekar kelana garapan sutradara legendaris Jepang, Akira Kuroshawa (gurunya sutradara Steven Spielberg, George Lucas, Francis F. Coppola, dan Martin Scorsese).
The Book of Eli sarat dgn pesan2 spiritual, yg merupakan tema sentral dari pilem itu. Ya iyalaah, “Eli” dlm bhs Ibrani artinya “Tuhan”. Jadi The Book of Eli sebenernya The Book of God, hihihi.. Bahasa Arabnya: Kitab al-Lah.
1. Doa Eli
Yg menarik dlm film itu (buat gueee), adalah adegan tatkala Denzel ngajarin temannya utk berdoa sblm makan.
Doanya begini:
“Terima kasih Tuhan, atas tempat yg hangat ini utk kami tidur.
Terima kasih atas makanan yg akan kami makan ini.
Terima kasih atas atap yg melindungi kami dari dinginnya malam.
Terima kasih atas kebersamaan kami di masa sulit seperti ini.
Amin.”
2. “Terima Kasih”, bukan “Minta”
Hal menarik dari doa sederhana itu adalah, isinya “terima kasih” semua. hahahahaa.. Ngk ada kata2 “minta ini minta itu”. Hmm.. apa bedanya?
Dengan “bahasa terima kasih” itu — instead of “bahasa minta2” — kita bervibrasi dalam state of mind love & gratitude. Tubuh menjadi relax, otak bervibrasi di frekuensi 7.8 Hz alias Schumann’s Resonance (frekuensi alam semesta).
Jadiiii.. doa yg diucapkan adalah sarana utk menyelaraskan vibrasi otak di “frekuensi ilahiyah”. Dan ungkapan terima kasih yg diucapkan, dgn tulus & khusyu’, membuat seluruh sel dlm tubuh kita bervibrasi dlm “bahasa kasih alam semesta”. Very powerful..
3. “Sekarang” bukan “Nanti”
Hal menarik lainnya dlm doa itu, semua yg disampaikan adalah tentang “saat ini” (present). “Terima kasih atas tempat yg hangat, makanan, atap, kebersamaan, dll”. Dia nggak ngomong “berikan hari esok yg lbh baik” (future), meski keadaannya lagi sulit banget. Kenapa?
Sebab, doa disampaikan ke Alam Keabadian (Eternity). Di Alam Keabadian itu, nggak ada ruang dan waktu. hahahahahaa.. Ngk ada kemarin & esok, adanya “saat ini”. Here and now. Makanya abadi, lha wong ngk ada konsep “waktu”. T = nol, wakakakakak..
Menurut paradigma ini, doa diucapkan dlm “bahasa sekarang”. Jadi, kalo pengen sehat, bukan minta “berikan padaku kesehatan”, tapi “terima kasih atas kesehatan yg Kau berikan” (sambil membayangkan & merasakan bahwa penyakit udah ilang). huaahahahahaa..
Tapi gak bole setengah2 boossss.. Hrs diyakini & dirasakan oleh setiap sel tubuh kita, dgn vibrasi “love & gratitude”, dlm frekuensi otak relax 7.8 Hz.
Ini adalah hard science, yaitu biologi yg berasaskan fisika kuantum. Dan metoda doa yg diucapkan tokoh Eli itu adalah metoda yg sama dgn Self-Hypnosis, atau Self-Healing menggunakan chi-kung (“energi cerdas”) yg melimpah gratis di alam semesta.
4. Doa Penutup
Di akhir film, setelah berhasil menuntaskan tugas & tujuan hidupnya, Eli berdoa tatkala menunggu ajal:
“Dear Tuhan,Terima kasih telah memberikanku kekuatan & keimanan utk menyelesaikan tugas yg Kau berikan padaku.”“Terima kasih atas bimbinganMu di jalan yg benar & lurus, sehingga aku dapat mengatasi segala rintangan yg ada. Dan atas keteguhan iman yg Kau berikan, di saat semua tampak kehilangan.“Terima kasih atas segala kebaikan yg mungkin telah aku lakukan, dan maafkan keburukan2ku.”“Terima kasih telah memberiku seorang teman. Lindungilah dia seperti Engkau melindungi aku.”“Terima kasih akhirnya Engkau mengijinkan aku beristirahat. Aku sangat lelah, tapi aku pergi sekarang untuk beristirahat dalam damai.”
Woww!! sooo inspiring doanya.. Dan konsisten kaan metodanya? hahahahaa..
– ungkapan terima kasih (bukan minta);
– bahasa saat ini (sudah terjadi);
– visualisasi (bayangkan & rasakan sepenuhnya)
– totalitas (dirasakan oleh segenap pori2 & sel2 tubuh kita dgn khusyu’)
– relax, frekuensi otak 7.8 Hz.
– ungkapan terima kasih (bukan minta);
– bahasa saat ini (sudah terjadi);
– visualisasi (bayangkan & rasakan sepenuhnya)
– totalitas (dirasakan oleh segenap pori2 & sel2 tubuh kita dgn khusyu’)
– relax, frekuensi otak 7.8 Hz.
That, ma prensss, is The Secrets of Law of Attraction..
inspirasi dan referensi : Boss Darling
Comments
Post a Comment